GENERATOR PENGUAT TERPISAH,SHUNT, DAN SERI



LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK
PERCOBAAN GENERATOR PENGUAT TERPISAH, GENERATOR SHUNT DAN GENERATOR SERI


Description: D:\susuna bab laporan PI\UNY1.JPG

Disusun :
FERI SASANA N
08501241004




PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2010

PERCOBAAN GENERATOR PENGUAT TERPISAH, GENERATOR SHUNT DAN GENERATOR SERI
A.       Dasar Teori Generator Penguat Terpisah dan Generator Penguat Sendiri (Shunt dan Seri)
1.      Generator Penguat Terpisah
Disebut generator penguat terpisah karena sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai lilitan penguat medan magnet adalah terpisah dari rangkaian kelistrikan generator. Sumber tegangan tersebut bisa dari baterai atau sumber listrik arus searah lainnya.
2.        Generator Penguat Sendiri
Disebut generator penguat sendiri karena sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai lilitan penguat medan magnet diambil dari keluaran generator tersebut. Ditinjau dari cara menyambung lilitan penguat magnetnya, terdapat beberapa jenis yaitu :
a.      Generator Shunt
Generator Shunt adalah generator yang lilitan penguat magnetnya disambung parallel dengan lilitan jangkar. Pada generator ini, jumlah lilitan penguat magnet banyak, namun luas penampang kawatnya kecil. Hal ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya (Rsh) besar.
b.      Generator Seri
Generator Seri adalah generator yang lilitan penguat magnetnya disambung seri dengan lilitan jangkar. Pada generator ini, jumlah lilitan penguat magnet sedikit, namun luas penampang kawatnya besar. Hal ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya (Rs) kecil.
3.      POLARITAS TEGANGAN PADA GENERATOR ARUS SEARAH
Polaritas tegangan yang dihasilkan oleh lilitan jangkar dipengaruhi oleh arah garis-garis gaya dan arah putaran jangkar. Jika salah satu terbalik maka : pada generator penguat terpisah tidak mempengaruhi besar tegangan yang dibangkitkan, hanya polaritas tegangan pada terminal generator terbalik. Lain halnya dengan generator penguat sendiri, walaupun generator diputar dengan kecepatan nominal, generator tidak menghasilkan tegangan sesuai yang diharapkan. Hal tersebut terjadi karena arus yang mengalir pada lilitan penguat magnet menghasilkan garis-garis gaya magnet yang melawan magnet sisa, sehingga walaupun generator diputar dengan kecepatan nominal, lama kelamaan generator menghasilkan tegangan yang besar, tetapi tegangan generator akan hilang. 

4.      DAYA, RUGI DAYA DAN EFISIENSI
Pada generator terdapat dua macam kerugian, yaitu rugi inti-gesek dan rugi tembaga. Secara blok diagram, berbagai jenis daya yang terdapat pada generator adalah sebagai berikut :
 

Daya masukan             daya pada Jangkar                  daya keluaran
     (Pin)                                   (Pa)                                          (PL)

 



            Rugi inti dan gesek                             Rugi tembaga (Pcu)
Keterangan :
Pin = daya masukan generator = daya jangkar + rugi inti-gesek
      = daya keluaran penggerak mula(HP, 1HP =736 watt)
Daya masukan generator (Pin) dapat juga ditentukan dengan menggunakan rumus :
Pin = T x 2πn/60
Pa = daya pada jangkar = Ea Ia
PL = Pout = Daya keluar = V IL
      = Pa – Pcu
Efisiensi generator dapat ditentukan dengan rumus :
η = PL/Pin
                                                               = V IL/HP x 736
                                                               = V IL/T x 2 πn/60
Dalam suatu pengujian, daya masukan generator (Pin) = daya keluaran penggerak mula generator. Jika penggerak mula daya keluaran diukur dengan sebuah peralatan (disebut torsi meter), maka jika diubah kesatuan watt, daya keluaran penggerak mula atau daya masukan generator adalah :
                                                Pin = T x 2πn/60
Keterangan :
T = Torsi keluaran penggerak mula (Nm)
n = Jumlah putaran penggerak mula   (rpm)
5.      Besarnya Ggl Induksi
Besarnya ggl induksi pada lilitan jangkar dapat ditentukan dengan rumus :
Ea = pφ(n/60)(Z/A) volt
Ea = C1nφ
Keterangan :
Ea= ggl induksi yang dibangkitkan oleh lilitan jangkar (volt)
P = jumlah kutub
n= jumlah putaran rotor (rpm)
Z = jumlah penghantar total lilitan jangkar
 φ= jumlah garis-garis gaya magnet (Weber)
A = jumlah cabang parallel lilitan jnagkar
6.      Karakteristik generator
Terdapat dua karakteristik yang sering diungkap dalam generator, yaitu :
a.       Karakteristik Tanpa Beban   Ea =f(Im), n = konstanta
b.      Karakteristik Luar                 V=f(IL), n = konstanta
a.      Karakteristik tanpa beban generator terpisah
Ea = f(Im),n = tetap
Ea = C1φn. Karena φ sangat terpengaruh oleh sifat inti magnetnya, maka Ea=f(Im), bukan merupakan garis lurus, melainkan merupakan garis lengkung seperti halnya lengkungan kemagnetan.
b.      Karakteristik luar generator penguat terpisah V = f(IL), n = konstan
Besarnya tegangan terminal V berkurang disebabkan adanya kerugian tegangan Ia.Ra
c.       Karakteristik tanpa beban generator shunt Ea = f(Im), n = konstan
Ea = C1nφ . Karena φ sangat terpengaruh oleh sifat inti magnetnya, maka Ea = f(Im), bukan merupakan garis linier, melainkan merupakan garis lengkung seperti halnya lengkung kemagnetan. Arus penguat magnet diambil dari keluaran generator itu sendiri.
d.      Karakteristik luar generator shunt V = f(IL), n = konstan
Dibandingkan dengan besarnya tegangan terminal pada generator penguat terpisah, pada generator ini penurunan tegangan lebih besar. Hal ini disebabkan karena arus penguat magnet sangat tergantung oleh besarnya tegangan terminal V. Pada hal tegangan terminal V turun akibat kerugian tegangan Ia.Ra.
e.       Karakteristik tanpa beban generator seri Ea = f(Im), n = konstan
Pada generator seri, arus penguat seri Is = arus jangkar Ia = arus beban IL, sehingga khusus pada generator penguat seri, pengujian generator untuk membuat karakteristik tanpa beban Ea = f(Im) tidak dapat dilakukan satu-satunya karakteristik luarnya.
f.       Karakteristik luar generator seri V = f(IL), n = konstan
Dengan mengatur arus beban IL, berarti mengatur arus penguat magnet serinya. Oleh karena itu bentuk karakteristik luar generator penguat seri sama dengan karakteristik tanpa beban Ea = f(Lm) generator shunt
B.     Rangkaian Percobaan
1.                               Generator Penguat Terpisah
Rangkaian percobaan generator penguat terpisah
Keterangan gambar : Rm : Hambatan asut pada rangkaian generator
                                   RL : Hambatan beban resistor
2.     Generator Shunt

Rangkaian percobaan generator shunt
Keterangan gambar : Rm : Hambatan asut pada rangkaian generator
                                   RL : Hambatan beban resistor
3.     Generator Seri


Rangkaian percobaan generator seri

C.   Data percobaan
Tabel 1. Data Ea = f(Im) generator penguat terpisah
n=1400 rpm
n=1300 rpm
Kenaikan
Penurunan
Kenaikan
penurunan
Im (A)
Ea (V)
Im (A)
Ea (V)
Im (A)
Ea (V)
Im (A)
Ea (V)
0
32
0
35
0
25.5
0
27,5
0.05
75
0.05
51
0.05
50
0.05
55
0.1
97.5
0.1
105
0.1
87.5
0.1
97.5
0.15
135
0.15
150
0.15
125
0.15
132.5
0.2
175
0.2
185
0.2
157.5
2
167.5
0.25
200
0.25
200.5
0.25
180
0.25
187.5
0.3
220
0.3
225
0.3
200
0.3
207.5
0.35
235
0.35
242.5
0.35
215
0.35
217.5
0.4
250
0.4
255
0.4
225
0.4
230
0.45
225
0.45
260
0.45
235
0.45
237.5
0.5
285
0.50
285
0.5
242.5
0.50
242.5











Tabel 2 Data V = f(IL), n = 1400 rpm konstan Generator Penguat Terpisah.
Data Pengamatan
Data Penghitungan
IL (A)
V (Volt)
T (Nm)
Pin
Pout
ηg  =Pout/Pin
1
222.5
1.6
234.448
222.5
0.94
1.5
200
2.2
322.37
300
0.93
2
195
2.8
410.284
390
0.95
2.5
192.5
3.4
498.202
481.25
0.96
3
187.5
4
586.12
562.5
0.96
3.5
180
4.6
674.038
630
0.93
4
175
5.2
761.956
700
0.92

Table 3 Data V= f(IL), n 1400rpm konstan Generator Shunt
Data Pengamatan
Data Penghitungan
Im
IL (A)
V (volt)
T (Nm)
Pin (watt)
Pout (watt)
ηg=Pout/Pin
0,34
1
210
3
439.59
210
0.47
0,32
1.5
205
3.6
527.508
307.5
0.58
0,32
2
197.5
4
586.12
395
0.67
0,30
2.5
185
4.6
674.038
462.5
0.68
0,24
3
175
5
732.65
525
0.71
0,24
3.5
157.5
5,2
761.956
551.25
0.72
0,1
4
137.5
5
732.65
558
0.75




Table 4 Data V = f(IL), n = 1400 rpm konstan Generator Seri
Data Pengamatan
Data Penghitungan
IL (A)
V (volt)
T (Nm)
Pin (watt)
Pout (watt)
ηg=Pout/Pin
1
70
0,8
117.224
70
0.59
1.5
100
1,2
175.836
150
0.85
2
125
2
293.06
250
0,85
2.5
145
2.8
410.284
362.5
0.88
3
160
3.6
527.508
480
0.90
3.5
170
4,8
703,34
595
0.84
4
180
5,6
820.568
720
0.87
                          
D.    JAWAB
1.     Ini disebabkan pada kumparan penguat medan magnet masih terdapat medan magnet tinggal atau histerisis sehingga jika rotor generator berputar maka akan terjadi ggl induksi pada rotor.
2.     Karena ada pengaruh histerisis maka saat penguat naik dan turun harganya akan berbeda.
3.     Gambar karakteristik tanpa beban generator penguat terpisah



4.     Karena dipengaruhi oleh besar ggl induksi yang dibangkitkan oleh generator.
5.     Disebabkan karena medan magnet yang ditimbulkan oleh lilitan penguat medan magnet melawan medan magnet utama yang seharusnya memperkuat medan utama menjadi melemahkan medan magnet utama.
6.     Gambar karakteristik luar generator penguat terpisah, shunt, seri dalam satu sumbu

7.     Menghitung effisiensi masing-masing generator untuk masing-masing perubahan arus beban
Effisiensi generator
Untuk generator penguat terpisah
Untuk IL = 1A
 ηg = Pout/Pin
                         = (V xIL)/(T x 2πn/60)
                              = (222.5 x 1)/(1.6 x 2 x 3,14 x 1400 / 60)
= 0.94 
Untuk generator Shunt
Untuk IL = 1A
ηg    = Pout/Pin
= (V x IL)/(T x 2πn/60)
= (210 x 1)/(3 x 2 x 3,14 x 1400 / 60)
= 0.47         
Untuk generator Seri
Untuk IL = 1A
ηg   = Pout/Pin
= (V x IL)/(T x 2πn/60)
= (70x 1)/(0.8 x 2 x 3,14 x 1400 / 60)
= 0,5
Gambar grafik ηg =f(IL) untuk masing-masing jenis dalam satu sumbu
E.     Kesimpulan
§  Pada pengujian generator penguat terpisah tegangan terminal generator saat arus penguat naik dan turun harganya berbeda
§  Tegangan yang dibangkitkan untuk putaran 1400 dan 1300 rpm berbeda
§  Pada pengujian generator seri tidak ada raus dan tegangan  tidak ada medan magnet tinggal menyebabkan tidak ada ggl induksi


Comments

Popular posts from this blog

TRAFO TANPA BEBAN DAN HUBUNG SINGKAT

TRAFO SATU FASA