TRAFO TANPA BEBAN DAN HUBUNG SINGKAT
LAPORAN 7
PRAKTEK MESIN-MESIN LISTRIK
PRAKTEK MESIN-MESIN LISTRIK
“TRAFO TANPA
BEBAN DAN HUBUNG SINGKAT ”


OLEH:
TRI ISRA JANWARDI
16388/10
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
“TRAFO TANPA
BEBAN DAN HUBUNG SINGKAT”
I.
Tujuan
1. Mahasiswa
mampu menentukan konstanta transformator tahanan magnetisasi dan reaktansi
medan bocor.
2. Mahasiswa
mampu menentukan rugi-rugi inti transformator satu fasa.
3. Mahasiswa
mampu menentukan karakteristik tanpa beban
dan
.
4. Mahasiswa
mampu menentukan perbandingan (ratio) transformasi dari transformator satu
fasa.
5. Mahasiswa
mampu menghitung besaran transformator seperti impedansi pengganti
.
6. Mahasiswa
mampu menghitung rugi-rugi primer tembaga sekunder.
7. Mahasiswa
mampu membuat karakteristik 
II. Teori
Rangkaian ekuivalen transformator
dimanfaatkan dalam menganalisa dan mempelajari karakteristik dari transformator
gambar 1. Untuk mendapatkan nilai-nilai parameter transformator perlu dilakukan
beberapa percobaan yakni pengukuran menggunakan multi-meter atau pengukuran
menggunakan sumber arus searah, pengujian beban nol dan hubung singkat.
Pengukuran dengan multi-meter atau
dengan sumber tegangan searah dilakukan gunanya untuk mendapatkan nilai tahanan
kumparan primer. Pada pengukuran dengan menggunakan sumber tegangan searah,
nilai tahanan kumparan primer transformator sesungguhnya yakni , nilai yang
didapatkan dari pengukuran sumber DC dikalikan dengan suatu konstanta yakni
angka yang berkisar k=1.15 s/d 1.35 yang paling ideal diambil k=1.25.
1. Beban
nol
Pengujian tanpa beban dilakukan untuk
mendapatkan nilai tahanan magnetisasi yang juga berhubungan dengan rugi-rugi
inti serta perbandingan belitan transformator. Selama pengujian beban nol ini,
tegangan yang diberikan pada kumparan primer
Daya aktif yang diserap oleh inti = 
Daya yang diserap oleh inti = 
Daya reaktif yang diserap =
Tahanan inti 

Gambar 1. Rangkaian
Ekuivalen Transformator
Transformator
satu fasa yang terdiri dari kumparan primer dan sekunder tersusun sedemikian
rupa dimana sumber tegangan arus bolak-balik dengan frekuensi 50 Hz atau 60 Hz
dihubungkan pada sisi primer, sedangkan sisi sekunder dalam keadaan terbuka
artinya tidak terangkai dengan beban. Pada waktu transformator dalam keadaan
tidak berbeban arus
dan
yang mempunyai perbedaan sangat kecil, hal ini
dapat dilihat dari resistan kumparan
dengan
resistan magnetisasi inti
.
Hal yang sama diperoleh reaktansi kumparan
dengan
reaktansi medan bocor
, maka rangkaian ekuivalen (gambar 2a). Dengan
mengabaikan
,
maka rangkaian ekuivalen transformator tanpa beban dapat mendeteksi sebagai
berikut (gambar 2)

Gambar 2. Rangkaian
Ekuivalen Beban Nol
Saat
transformator tanpa beban yang perlu diperhatikan adalah komponen resistansi
magnetisasi R, dan reaktansi medan bocor
. Daya input transformator tanpa beban
merupakan
rugi inti yang terdiri dari rugi hysteresis rugi arus pusar (eddy current). Karakterstik
, merupakan grafik linear, setelah menempuh
daerah tertentu terjadi kejenuhan , maka terjadi garis lengkung sama halnya
dengan kurva B-H.
Karaktersistik:
;
Persamaan
yang diperoleh merupakan garis lengkung , rugi-rugi pada transformator tanpa
beban dengan parameter sebagai berikut:
Jadi
dan

Dari
percobaan tanpa beban dapat juga ditetapkan perbandingan transformasi (a).
Dengan mengukur tegangan input
pada
sisi kumparan primer sedangkan tegangan ouput
pada sisi sekunder. Rasio transformasi
transformator adalah:
2. Hubung
singkat
Transformator
satu fasa percobaan hubung singkat adalah transformator pada sisi primer
diberikan tegangan sedangkan pada sisi sekunder terminal output dihubung
singkat (short circuit). Akibat
peristiwa ini akan timbul gaya elektrodinamis yang cukup besar sehingga
membahayakan transformator tersebut. Oleh sebab itu dalam melakukan percobaan
hubung singkat diperlukan pembatasan tegangan dan arus yang diizinkan untuk
setiap transformator. Dalam hal ini ada yang berpedoman pada rating tegangan
yang diizinkan 5% s/d 8% dari rating tegangan nominal. Untuk transformator yang
besar, arus hubung singkat (short circuit
current)
diizinkan adalah 0,1 s/d 0,5% dari arus beban
penuh
Rangkaian
ekuivalen 1 (satu) fasa (gambar 3a) . saat transformator hubungan singkat
resistan magnetisasi
,
reaktansi medan bocor
,
dan impedansi eksitasi
sangat kecil sehingga dapat diabaikan
dibandingan dengan resistansi kumparan (
dan reaktansi induktif (
maka rangkaian ekuivalennya (gambar 3b).

Gambar 3. Rangkaian
Ekuivalen Hubungan Singkat
Referensi dari sisi tegangan tinggi HV
(primer) , maka impedansi ekuivalen
, resistan ekivalen ;
, sedangkan reaktansi ekivalen
,
(gambar 4a)
Referensi dari sisi tegangan rendah xV
(sekunder), maka resistan ekivalen
,
reaktansi ekivalen
,
dimana a adalah perbandingan transformasi transformator (gambar 4b).

Gambar 4. Referensi
rangkaian ekivalen hubungan singkat
Tegangan hubungan singkat
merupakan
jatuh tegangan dalam kumparan primer dan sekunder, dimana tegangan rendah sama
dengan nol sedangkan arus hubungan singkat
besar. Dengan mengatur kenaikan tegangan
secara bertahap maka arus
juga naik sesuai kenaikan tegangan.
Karaktersitik
,
merupakan garis lurus bila inti besi transformator terletak dalam daerah yang
tidak jenuh karena EMF induksi lawan yang besar dari belitan sekunder.
Karaktersitik
,
merupakan garis lengkung hal ini dapat dilihat dari persamaan di atas.
III. Alat
dan Bahan
1. Transformator
V.A. 1k, 50 Hz, Yuasa Tuunsinki Kogyo, Co.Ltd.
2. Ohmmeter
Jembatan Wheatstone Type V 3788935.2
3. Voltmeter
AC/DC Class 1,00
4. Amperemeter
AC/DC class 1,00
5. Watt
meter AC/DC class 0,5
6. Saklar
TO 30 16 A/380 volt
7. Cos
phi meter type 3340.
IV. Gambar Rangkaian
1. Polaritas
transformator satu fasa

Gambar 5. Rangkaian Percobaan Praktek
Rangkaian Beban Nol

Gambar 5. Rangkaian Percobaan Praktek
Rangkaian Hubungan SIngkat
V. Langkah Kerja
1. Percobaan
transformator satu fasa beban nol.
a. Rangkai percobaan transformator satu fasa beban
nol.
b. Pasang alat-alat ukur sesuai dengan percobaan
c. Masukkan switch
, naikkan tegangan primer secara bertahap
,catat parameter yang terdapat pada sisi primer dan sekunder.
2. Percobaan
transformator satu fasa hubugan singkat.
a. Rangkai percobaan transformator
satu fasa hubungan singkat
b. Pasang alat-alat ukur sesuai
dengan percobaan
c. Masukkan switch
,
naikkan tegangan primer secara bertahap, catat parameter yang terdapat pada
sisi primer dan sekunder.
VI. A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil
percobaan 1 (Trafo Beban Nol)
|
|
|
|
|
|
225
|
0.26
|
20
|
70
|
|
150
|
0.08
|
8
|
50
|
|
110
|
0.04
|
5
|
35
|
Tabel 1. Hasil
percobaan 1 (Trafo Hubungan Singkat)
|
|
|
|
|
|
3.3
|
0.31
|
1
|
1
|
|
6.6
|
0.66
|
4
|
2.4
|
|
9.9
|
0.97
|
8
|
3.7
|
|
10
|
1.07
|
10
|
3.8
|
B. Tugas
1) Beban Nol
1. Besaran 
a. 
b. 
c. 
2.
Perbandingan transformasi transforamtor
a. 
b. 
c. 
3.
Grafik karaktersistik 


2)
Hubungan Singkat
1. Resistansi ekivalen 
a. 
b. 
c. 
d. 
2. Grafik karaktersistik 


VII. Kesimpulan
Dari percobaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada
percobaan pertama dapat dikatehui perbandingan transformasi sebuah
transformator yakni dengan mengukur berapa besar tegangan yang ada pada sisi
primer dan tegangan yang ada pada sisi sekunder yang kemudian disbandingkan
hingga mendapati perbandingan transformasi transformator sebesar ± 3:1 ; a=3
VIII.
Referensi
Tim Labor Mesin Listrik. (2012). Jobsheet Praktikum Mesin Listrik Program
Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro.Padang: Jurusan Teknik Elektro FT-UNP
Comments
Post a Comment